KAKAK DONI DAN ADIK DINI

                               KAKAK DONI DAN ADIK DINI

          Di sebuah rumah tinggalah sepasang kakak beradik, kakaknya bernama Doni dan adiknya bernama Dini.  Kakak Doni adalah seorang anak yang soleh,  pintar dan berbakti kepada orangtua.
          "Don.. Doni.." (ibu memanggil). "Iya bu ada apa?" (tanya Doni menghampiri).  "Tolong panggilkan adikmu ibu sudah selesai masak, mari kita makan bersama" (pinta ibu kepada Doni).  "Baik bu.. (jawab Doni).
          "Tok.. Tok.. Tok Assalamu'allaikum.." (seru kakak Doni sambil mengetuk pintu).  "Wa'allaikumsalam.." (jawab adik Dini membuka pintu). "Adik sedang apa?" (tanya kak Doni). "Aku sedang mengerjakan tugas sekolah." (jawab adik).   "Nah kebetulan ada kakak disini,  tolong bantu aku mengerjakan tugas dari bu guru." (pinta adik Dini).  "Nanti ya sekarang kita makan dulu, karena ibu sudah selesai masak." (pinta kakak).
           Berjalanlah mereka bersama menuju meja makan.  Sampainya di meja makan tiba-tiba sang adik langsung berteriak kegirangan dan segera mengambil ayam yang telah dimasak ibu.  "Wah ayam goreng,  aku suka sekali ayam goreng"(seru adik), tanpa sadar adik belum mencuci tangannya.  "Adik sebelum makan harus cuci tangan dulu" (nasihat ibu).  Setelah mencuci tangan adik pun bergegas kembali ke meja makan.
           "Am.. Nyam.. Nyam.. Nyamm.." (suara adik memakan ayam sambil berdiri). "Adik kan belum membaca doa,  seharusnya sebelum makan kita baca doa dulu" (seru kak Doni). "Iya betul,  sebelum dan sesudah makan sebaiknya kita membaca doa dulu dan makan serta minum itu harus sambil duduk" (seru ibu).
             Hadisnya berbunyi "Laatasrobbana ahadukum qooiman yang artinya jangan sekali-kali makan dan minum sambil berdiri" (seru ibu memberitahu). "Nah ayo sekarang adik pimpin doa sebelum makan!" (pinta ibu). "Baik bu.." (jawab adik Dini).
"Bismillahirahman nirahim.. Allahuma bariklana fimarozaktana wakina azabannar.. Aamiiin.."

Pesan Yang Dapat Diambil Dari Cerita:
1. Perhatikan adab ketika makan dan minum.
2. Sebelum dan sesudah melakukan sesuatu harus didahulukan dengan doa.